Ads #1

Penulisan Partikel pun, -lah, -kah, dan -tah

Beberapa kali ketika ngoreksi tugas mahasiswa, terutama dalam bentuk esai, saya menemukan beberapa kesalahan penulisan partikel. Kesalahan tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari pun yang dirangkai atau dipisah, hingga -kah dan -lah. Tapi biasanya kebanyakan kesalahan pada penulisan partikel pun.

Oleh sebab itu biar saya agak ringan untuk ngoreksi dan ngasih pemahaman, saya buatkan tulisan saja di sini. Biar nanti kalau ada yang salah tinggal saya kasih tautan tulisan ini.

sumber gambar dari Pixabay

Saya kira cara itu lebih meringankan, bukan? 😅

Dalam bahasa Indonesia kita mengenal penulisan partikel -lah, -kal, dan -tah. Bagaimana kaidah menuliskan partikel di dalam bahasa Indonesia? Nah, dalam kesempatan tulisan ini, saya mau membagikan cara penulisan partikel dalam bahasa Indonesia

Pengetahuan penggunaan partikel sangat penting, utamanya untuk aktivitas menulis. Sebagai penulis harus tahu antara kata baku dan tidak baku juga, biar penyampaian idenya bisa lebih lugas.

Aturan Penulisan Partikel

Di dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa KEMENDIKBUD RISTEK NOMOR 0424/I/BS.00.01/2022 telah dijelaskan tentang Ejaan yang Disempurnakan bahwa penulisan partikel terbagi menjadi 4 bagian;

  1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
  2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. 
  3. Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung seperti berikut ditulis serangkai. 
  4. Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', 'mulai', atau 'melalui' ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Penjelasan dari ke empat bagian di atas akan saya sampaikan beserta dengan contoh-contohnya di sini. Tentunya berdasarkan pada kaidah umum bahasa Indonesia.

4 Penulisan Partikel dalam bahasa Indonesia

Pada penjelasan ini, saya akan memberikan contoh-contoh kalimatnya biar lebih mudah untuk memahaminya. 

Partikel ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh dari partikel yang cara menulisnya serangkai adalah sebagai berikut;

  • Bertepuk tanganlah mengikuti irama!
  • Apakah yang tersirat dalam surat itu?
  • Siapakah gerangan dia?
  • Apatah gunanya bersedih hati?

Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Contohnya sebagai berikut; 
  • Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana. 
  • Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih tersedia.
  • Jangankan dua kali, sekali pun engkau belum pernah berkunjung ke rumahku.

Mungkin Anda bertanya, kenapa kok nulisnya terpisah? 

Partikel pun pada beberapa kalimat di atas menunjukkan arti saja, jadi misalnya pada contoh kalimat yang pertama bisa berarti seperti ini; 

Apa saja permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.

Kata saja itu, bisa digantikan dengan partikel pun yang artinya sama. 

Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung seperti berikut ditulis serangkai.

Bentuk partikel pun yang harus ditulis serangkai hanya ada 14 kata saja. 

  • 1. adapun
  • 2. andaipun
  • 3. ataupun
  • 4. bagaimanapun
  • 5. biarpun
  • 6. jikapun
  • 7. kalaupun
  • 8. kendatipun
  • 9. maupun
  • 10. meskipun
  • 11. sekalipun
  • 12. sementangpun
  • 13. sungguhpun
  • 14. walaupun

Kata di atas tidak perlu dihafalkan, karena bahasa itu menurut saya bukan untuk dihafalkan tetapi dipraktikkan, makin banyak praktik, niscaya makin terbiasa. 

Eh, dari 14 kata tersebut, saya tebak kalau Anda masih belum familiar artinya sementang. Ya, kan? 

Sementang itu artinya mentang-mentang. Namun, kalau ditambah partikel -pun artinya bukan mentang-mentang lagi, melainkan sama dengan sungguhpun atau sekalipun. Contoh kalimatnya seperti ini;

Sementangpun aku ini bukan sahabatmu, tak sampai hati aku melihatmu patah hati seperti ini.

Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', 'mulai', atau 'melalui' ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Partikel per adakalanya memiliki arti demi, tiap, mulai atau melalui. Jadi kalau ada partikel per yang berfungsi seperti itu, maka harus ditulis terpisah. Misalnya kalimat seperti ini; 

  • Ia diputus pacarnya per Januari 2022. Partikel per pada kalimat itu memiliki arti "mulai"
  • Mereka masuk kelas satu per satu. Partikel per yang berarti "demi" artinya satu demi satu.
  • Ia menghubungiku per aplikasi WhatsApp. Kalimat ini terdengar aneh, ya? Karena partikel per memang jarang sekali dipakai untuk menunjukkan arti "melalui"
  • Dia mengunjungiku per tahun pada bulan Februari. 
Sekian tulisan tentang penulisan partikel -lah, -kah, dan -tah. Coba Anda buat kalimat dengan menggunakan partikel tersebut di kolom komentar di bawah ini.

Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "Penulisan Partikel pun, -lah, -kah, dan -tah"