Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan dan Relevansinya di Indonesia
Beberapa hari yang lalu, saya iseng-iseng mencari di Google tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Tak dinyana ternyata menemukan lebih dari 150.000 seratus lima puluh ribu tautan yang menyebut kata kunci itu. Angka yang fantastis bagi saya. Sebegitu besar pengaruhnya Ki Hajar Dewantara dalam menelurkan konsep pendidikannya.
KOMPAS/KOMPAS/JITET KOESTANA |
Dari fakta tersebut, saya kok jadi kepikiran ikut andil satu tulisan di antara 150 ribu itu. Meskipun tak sebanding, ya minimal saya sebagai warga Indonesia sekaligus jadi pendidik, ya itung-itung membuat amal jariyah dengan menuliskan tentang beliau di blog pribadi ini.
Tulisan ini bukan semacam riset, namun rangkuman saja dari berbagai tulisan yang saya temukan di berbagai tulisan tentang Ki Hajar Dewantara tersebut.
Ngomong-ngomong, nyebut Ki Hajar Dewantara kok terlalu panjang ya? Bagaimana kalau disederhanakan saja jadi KHD? simpel ya? Hehehe...
Mengapa demikian? karena ada yang nulis tentang Relevansi KHD dalam konteks pendidikan di Indonesia. Jadi ya menghemat sentuhan keyboard jadi disingkat jadi KHD. Gitu, ya? sepakat, ya?
Oke...
Begini. KHD atau Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu tokoh bangsa yang sangat perngaruh dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Profil Singkat KHD
Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Beliau merupakan seorang pemikir, aktivis, dan juga guru yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan.
Ki Hajar Dewantara belajar di beberapa sekolah milik pemerintah Hindia Belanda dan berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga tingkat MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan ke Belanda dan berhasil meraih gelar doktor dalam bidang hukum dan filsafat di Universitas Leiden.
Selama berada di Belanda, Ki Hajar Dewantara terlibat aktif dalam kegiatan organisasi-organisasi mahasiswa Indonesia, dan juga menjadi anggota dari Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia), sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang sosial dan politik. Setelah kembali ke Indonesia, beliau aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, termasuk pendirian sekolah Taman Siswa pada tahun 1922.
Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh pendidikan yang berpengaruh di Indonesia. Beliau memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk pendidikan bagi perempuan dan anak-anak yang kurang mampu. Beliau juga mengembangkan konsep pendidikan yang holistik, yang tidak hanya menekankan pada penguasaan pengetahuan akademis, tetapi juga menghargai dan mengembangkan aspek keterampilan, karakter, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Ki Hajar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta, dan kini dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia atas jasanya dalam bidang pendidikan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
5 Pokok Pemikiran Pendidikan KHD
Ki Hajar Dewantara (1879-1959) merupakan tokoh pendidikan Indonesia yang sangat berpengaruh. Pemikirannya dalam pendidikan sangat menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk memajukan bangsa Indonesia dan membentuk karakter yang baik bagi anak-anak Indonesia. Berikut adalah beberapa pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan:Pendidikan sebagai hak semua orang
1. Pendidikan sebagai Hak Semua Orang
Ki Hajar Dewantara memandang bahwa pendidikan adalah hak semua orang, tidak terkecuali. Menurutnya, pendidikan adalah kunci untuk mengembangkan potensi manusia dan memajukan bangsa. Oleh karena itu, semua orang harus diberikan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan, tanpa pandang bulu atas latar belakang sosial, ekonomi, maupun agama.Pendidikan harus menghargai keberagaman budaya
2. Pendidikan Harus Menghargai Keragaman Budaya
Ki Hajar Dewantara sangat menghargai keberagaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Menurutnya, pendidikan harus mengakui dan menghormati perbedaan budaya tersebut, dan tidak boleh merendahkan atau mengabaikannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan tersebut dalam kurikulum pendidikan, serta mengajarkan nilai-nilai saling menghormati dan toleransi.Pendidikan harus mengembangkan karakter bangsa
3. Pendidikan Harus Membentuk Karakter Anak Bangsa yang Baik dan Berakhlak Mulia
Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa pendidikan harus dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia yang baik dan berakhlak mulia. Selain itu, pendidikan juga harus dapat mengembangkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.Pendidikan harus memperhatikan keseimbangan antara pengetahuan dan keterampilan
4. Pendidikan yang Menenkankan Kesimbangan antara Pengetahuan dan Keterampilan
Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya keseimbangan antara pengetahuan dan keterampilan dalam pendidikan. Menurutnya, pendidikan yang hanya menekankan pada penguasaan pengetahuan saja tanpa memperhatikan keterampilan tidak akan cukup untuk menghadapi tuntutan zaman. Oleh karena itu, pendidikan harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia kerja.Pendidikan harus bersifat holistik dan terpadu
5. Pendidikan yang Bersifat Holistik dan Terpadu
Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang bersifat holistik dan terpadu. Menurutnya, pendidikan harus melibatkan seluruh aspek kehidupan siswa, tidak hanya aspek akademik semata. Selain itu, pendidikan juga harus terpadu dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga dapat memperkuat keterkaitan antara pendidikan dengan kehidupan nyata.
Itulah beberapa pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan. Pemikiran-pemikiran tersebut masih sangat relevan hingga saat ini, dan banyak dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.
Post a Comment