Sejarah Berdirinya IIQ An-Nur Yogyakarta

Table of Contents

Tulisan ini membahas tentang sejarah berdirinya kampus berbasis al-Qur'an dan Pesantren yakni IIQ (Institut Ilmu Al-Qur'an) An-Nur Yogyakarta. Bedirinya kampus IIQ An-Nur tidak terlepas dari pendiri Pondok Pesantren An-Nur Bantul Yogyakarta, yakni KH. Nawawi Abdul Aziz (w. 2014). Beliau adalah salah satu murid dari KH. Abdul Qadir Moenawwir dan KH. Arwani Amin Kudus. Selain itu, beliau juga menantu KH. Moenawwir Krapyak Yogyakarta. 

IIQ An-Nur Yogyakarta
qowim.net

IIQ An-Nur berbeda dengan IIQ Jakarta. Memang, nama IIQ biasanya terkenal dengan IIQ Jakarta, namun ada pula IIQ An-Nur yang beralamatkan di Komplek Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem Pendowoharjo Sewon Bantul Yogyakarta.

Awalnya, KH Nawawi penulis nadzam jawa fikih sekaligus penulis khat tafsir al-Ibriz tersebut meraih sukses dalam mendirikan lembaga sekolah formal, mulai dari Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Umum dan Keagamaan. Keberhasilan tersebut kemudian menggerakkan hati beliau untuk mendirikan perguruan tinggi. Hal ini disebabkan juga kebutuhan para santri serta perubahan zaman dengan semua inovasinya. 

Pada tahun 2002, KH Nawawi mengambil langkah untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi yang dikenal sebagai Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an (STIQ) An Nur. Pada awalnya, STIQ ini membuka dua jurusan, yaitu Tarbiyah dan Ushuludin. Pendirian itu didukung oleh KH. Yasin Nawawi, KH. Haris Masduki, KH. Muhadi Zainuddin (almarhum).

Salah satu tujuan pendirian perguruan tinggi ini adalah memberikan kesempatan kepada para santri yang ingin melanjutkan kuliah, sambil tetap menjalankan program menghafal Al-Qur’an di pondok pesantren. Oleh karena itu, STIQ An-Nur juga menyediakan program Tahfizul Quran untuk mendukung dan memberikan fasilitas kepada para santri yang berkeinginan menghafalkan Al-Qur’an. Penetapan resmi STIQ An-Nur sebagai institut terjadi pada tanggal 15 Mei 2003, saat KH. Said Aqil Husain al-Munawwar meresmikannya.

Sejarah berdirinya IIQ An-Nur Yogyakarta tidak terlepas dari nama pertamanya yakni STIQ An-Nur. Hal itu merupakan penyempurnaan dari sejumlah lembaga yang terdapat dalam Yayasan Al-Ma’had An-Nur, yang melaksanakan pendidikan baik yang bersifat formal maupun non-formal. Dalam konteks pendidikan non-formal, Pesantren An-Nur bertanggung jawab atas pengajaran dan pendidikan dalam bidang Tahfidzul Qur’an, Qiro’ah Sab’ah, serta Madrasah Taman Pendidikan Al-Qur’an. 

Sementara dalam pendidikan formal yang dikelola oleh Ponpes An-Nur, mencakup Madrasah Diniyah Salafiyah al-Furqon, yang berdiri pada tahun 1986, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ma’had An-Nur yang berdiri pada tahun 1994, Madrasah Aliyah Umum (MAU) Al-Ma’had An-Nur yang berdiri pada tahun 1997, Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) Al-Ma’had An-Nur yang didirikan pada tahun 1999, dan STIQ An-Nur yang didirikan pada tahun 2002.

Yayasan Al Ma’had An-Nur saat ini memiliki sekitar 3000 santri dan alumni yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Mayoritas, yaitu sekitar 60% dari jumlah santri, berasal dari pulau Jawa, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sementara itu, 40% sisanya berasal dari luar Jawa, yang mencakup pulau-pulau seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Pendirian STIQ An-Nur mencerminkan dinamika yang terjadi di pesantren dalam menjawab permintaan zaman akan keberadaan institusi pendidikan Islam tingkat tinggi yang memiliki fokus pada Al-Qur’an, termasuk dalam aspek kompetensi unggulan seperti Tahfidz Al-Qur’an dan Qiro’ah Sab’ah. Institusi ini juga berhasil menggabungkan tradisi keilmuan klasik Islam yang diperoleh di pesantren dengan ilmu pengetahuan modern.

Pengembangan berlanjut pada tahun 2017 sesuai dengan SK Dirjen Pendidikan Islam nomor 1925, di mana STIQ An-Nur resmi berubah status menjadi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An-Nur. Selain itu, institut ini juga membuka tiga fakultas baru, yaitu Ushuludin, Tarbiyah, dan Ekonomi Bisnis Islam. Fakultas-fakultas tersebut menawarkan beragam program studi, seperti Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Ilmu Hadis, Ekonomi Syariah, dan Perbankan Syariah. 

Akreditasi dari berbagai prodi di IIQ An-Nur mayoritas adalah Baik. Data dosen bisa dilihat di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Sedangkan untuk akreditasi IIQ An-Nur institutsinya juga mendapatkan predikat Baik hingga pada tahun 2024.

Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: janurmusthofa@gmail.com

Post a Comment