Widget HTML #1

Memahami Sifat-Sifat Huruf Dalam Ilmu Tajwid (Bagian 1)

QOWIM.NET - Di dalam ilmu tajwid sering kita dengar istilah sifat-sifat huruf. 

Mengapa ada istilah-istilah tersebut? Karena untuk memberikan batasan-batasan huruf ketika huruf tersebut dibaca. 

Sifatul Huruf
Sumber Gambar Pixabay

Apa sih sifatul huruf?

Sifat huruf adalah istilah-istilah pengelompokan huruf berdasarkan cara mengeluarkan huruf tersebut dari lisan. Sedangkan, cara-cara mengeluarkan huruf dari lisan itulah yang disebut sebagai makharijul huruf (tempat-tempat keluarnya huruf), jadi pengetahuan tentang sifatul huruf ini harus diketahui juga dengan memahami makharijul huruf. 

Pemahaman antara sifatul huruf dan makharijul huruf sangat berkaitan sekali, tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. 

Jumlah Sifatul Huruf

Sifat huruf dalam alvabet huruf hijaiyah ada 17 sifat. Dari tujuh belas sifat terbagi menjadi dua bagian. Pertama, tujuh sifat yang tidak punya kebalikannya. Kedua, 10 sifat yang punya kebalikannya. 

7 Sifat yang tidak punya kebalikannya (Laa adldada laha)

Tujuh dari sifat tersebut adalah, as-Shafir, Qalqalah, Layn, Inhiraf, Takrir, Tafasyi dan Istithalah. Dari tujuh sifat tersebut tidak ada kebalikan sifatnya, semua berdiri sendiri dan mempunyai karakter tersendiri ketika dilafalkan. 

As-Shafir

Safir secara bahasa sebenarnya mempunyai arti suara hewan bahaim (sapi, kambing, unta) ketika sedang minum. Sedangkan secara istilah safir mempunyai arti suara tambahan yang keluar di antara dua bibir ketika sedang mengucapkan huruf-huruf Safir.

Sifat safir ini dimiliki oleh tiga huruf yaitu, shad, zai, dan sin. Ketiga huruf tersebut disifati dengan safir dikarenakan ketika huruf tersebut berharakat sukun maka suara yang terdengar menyerupai suara burung. 

Misalnya lafaz; ash, as, dan az. (اص, از, اس)

Tingkatan sifat safir yang paling kuat dimiliki oleh huruf shad, yang paling lemah adalah sin, sedangkan di tengah-tengahnya adalah huruf zai.

Qalqalah

Qalqalah adalah suara tambahan yang keluar dari makhraj dengan cara menekan huruf, sekaligus menahan napas dan suara. Huruf qalqalah ada lima yakni jim, dal, qaf, tha', dan ba'. atau biasa disingkat menjadi جد قطب 

Disebut sebagai qalqalah karena kelima huruf tersebut mengandung dua sifat huruf yakni jahr dan syiddah. Jahr dengan mencegah napas untuk keluar ketika melafalkan, sedangkan syiddah mencegah adanya suara yang keluar ketika melafalkan. 

Jadi kedua sifat tersebutlah yang menjadikan huruf mempunyai sifat qalqalah.

Dalam tingkatan qalqalah, huruf yang paling kuat adalah qaf, sedangkan yang paling rendah adalah dal, tha' dan ba'. Sedangkan yang tengah-tengah di antara keduanya adalah jim.

Layn

Layn adalah mengeluarkan huruf dengan mudah tanpa kesulitan ketika mengucapkannya. Hanya ada dua jenis huruf layn ini, yaitu pertama adalah huruf waw yang berharakat sukun dan sebelumnya terdapat harakat fathah. Misalnya lafal اَÙˆْ  Sedangkan yang kedua adalah huruf ya' yang berharakat sukun dan sebelumnya terdapat harakat fathah. Misalnya lafal اَÙŠْ

Kedua huruf tersebut mempunyai sifat layn karena ketika kita mengucapkan kalimat aw dan ay tidak ada kesulitan sama sekali bagi lisan kita. 

Inhiraf

Inhiraf secara bahasa mempunyai arti condong atau cenderung. Artinya dalam istilah ilmu tajwid inhiraf merupakan sifat yang cenderung mencondongkan huruf dari makhrajnya sehingga kecondongan tersebut bisa mendekati atau bersambung dengan makhraj lainnya. 

Agar lebih mudah, sifat inhiraf ini hanya dimiliki oleh huruf ra' dan lam.

Makhraj dari lam dan ra' ini berdekatan dengan makhraj huruf nun yakni ujung lidah menyentuh langit-langit atas mulut (hanak). Makhraj dari hurun lam adalah ujung lidah sedangkan ra' bertempada pada tengah lisan dan cenderung mendekati makhrajnya huruf lam

Oleh karena itu, pada pembahasan tentang idgham ketika lam bertemu dengan ra' maka harus diidghamkan.

Takrir

Takrir secara bahasa adalah mengulang, sesuai dengan bahasanya istilah takrir adalah bergetarnya ujung lidah ketika mengucapkan suatu huruf. Hanya ada satu huruf yang mempunyai sifat takrir ini, yaitu huruf ra'. 

Huruf ra' mempunyai sifat takrir karena ia tetap saja dibaca takrir dalam keadaan harakat sukun, maupun tasydid.

Untuk menjaga takrirnya huruf ra' maka ketika membaca huruf ra tengah lidah menyentuh langit-langit atas mulut satu kali saja, tidak boleh lebih dari satu kali. 

Tafassyi

Secara bahasa berarti menyebar secara meluas. Secara istilah ilmu tajwid artinya keluarnya napas dengan menyebar di antara lisan dan palatum (mulut bagian atas/hanak) secara optimal. Sifat tafasyi ini hanya ada satu huruf yaitu Syin (Ø´) 

Huruf syin mempunyai sifat ini karena ketika melafalkannya suara yang keluar dari mulut itu secara konstan menyebar dengan cara melonggarkan mulut. 

Istithalah

Istithalah secara bahasa artinya memanjangkan. Sedangkan dalam istilah ilmu tajwid yaitu memanjangkan suara dengan menggunakan tepi lidah hingga selesai. Sifat ini hanya dimiliki oleh satu huruf yaitu huruf dlad (ض)

Sekian untuk pembahasan 7 sifat huruf dalam alvabet huruf hijaiyah, untuk 10 yang lainnya akan dibahas pada artikel berikutnya.
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "Memahami Sifat-Sifat Huruf Dalam Ilmu Tajwid (Bagian 1)"