5 Cara Membedakan Buku Bajakan dan Buku Original
Table of Contents
Haaaai, apa kabar kalian? Hehe. Keadaan pandemi begini hawanya itu sepi dan suka gabut. Hahaha. Tapi tak apa lah, itung-itung latihan, kelak kita juga akan sendiri kan.
Sebenarnya sudah lama pingin nulis tentang tips membedakan buku original dan bajakan. Sebagai penjual buku tentunya juga merasa resah juga peredaran buku bajakan yang meraja dan melela. He
Konten ini sebenarnya diambil dari blog mizanstore yang dikasih judul Lawan Pembajakan Buku, Ini Cara Membedakan Mana Buku Original dan Bajakan. Ringkasannya ada di desain berikut ini ya.
Saya cuma akan memberikan tambahan sedikit-sedikit aja sesuai dengan pengalaman saya sebagai pembaca sekaligus pengedar.
Oiya, sebelum dilanjut, saya akan rangkumkan sedikit ya beberapa website yang sudah menulis konten tentang cara mengidentifikasi sekaligus pengedaran buku bajakan.
Pertama, media online ternama hipwee.com yang ditulis oleh Grace Putlia berjudul 8 Ciri Novel Bajakan Yang Wajib Kamu Tahu. Artikel yang ditulis sangat lengkap, mulai dari pembahasan cover buku, penjilidan, kwalitas cetak, hingga harga yang tak wajar.
Kedua adalah alif.id yang ditulis oleh Untung Wahyudi berjudul Mengenali Ciri-ciri Buku Bajakan. Artikel tersebut berisi keresahan penulis terkait oknum pembajakan buku yang mewabah, tak hanya buku, tetapi juga karya-karya seperti DVD, Software, dan lainnya pun tak luput menjadi sorotan.
Menurut penulisnya, hal ini karena mentalitas masyarakat yang belum menyadari bahwa pembajakan merupakan bentuk kriminalitas yang harus dihentikan.
Ketiga, laporan tajam yang dilakukan oleh Zakki Amali di tirto.id yang diberi judul Buku Bajakan di Shopee & Bukalapak: Asosiasi Penulis Ancam Boikot. Di dalam laporan tersebut dituliskan bahwa pihak loka pasar Bukalapak dan Shopee tidak secara serius dalam menangani kasus pembajakan buku.
Memang, tak terhitung jumlahnya pelapak yang menjual buku-buku bajakan, atau juga sering disebut dengan repro, kw, bookpaper untuk mengelabuhi pembeli yang tidak begitu paham tentang buku bajakan.
Dari ketiga artikel di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa pembajakan buku merupakan kriminalitas yang seharusnya seluruh elemen masyarakat menyadari pentingnya membeli buku yang original.
Nah, apa saja sih perbedaannya antara buku bajakan dan original? Simak ulasannya berikut ini.
1. Penjilidan yang Tidak Rapi
Penjilidan adalah hal penting dalam menentukan kwalitas buku antara bajakan dan original. Biasanya, buku bajakan dijilid asal-asalan dengan hanya memakai alat seadanya, yang penting semua halaman bisa dijadikan satu lalu dilem. Tentunya ini akan mengganggu kenyamanan saat membacanya. Bisa jadi, setelah dibolak-balik halamannya bisa terlepas begitu saja.
2. Kwalitas Sampul
Soal sampul juga tak kalah pentingnya, buku repro, covernya hanya dicetak melalui mesin fotocopy biasa, bahkan ada beberapa yang memakai printer saja. Jadi, bisa dibedakan dengan jelas, jika sampulnya berwarna pucat dan agak buram, bisa dipastikan itu buku repro alias bajakan.
Mengapa bisa demikian? Buku original, sampulnya dicetak dengan mesin khusus dan file yang digunakan mempunyai resolusi tinggi, jadi jika dicetak pun tidak akan memengaruhi kwalitasnya, justru sesuai dengan kwalitas gambar yang ditentukan dalam mencetak sampul tersebut.
Mudahnya, jika kita mengeprint foto dengan resolusi tinggi, maka hasilnya pun akan baik. Sebaliknya, jika foto yang kita gunakan mempunyai resolusi kecil, maka dipastikan hasilnya akan tampak pucat san sering kali tidak sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Kwalitas Kertas
Buku bajakan mempunyai kwalitas kertas yang buruk, bahkan tipis sehingga kita akan tahu bahwa buku bajakan pasti mempunyai kwalitas yang berbeda dengan buku-buku original.
Biasanya kertas yang digunakan untuk membajak buku adalah kertas buram atau kuning. Meskipun beberapa penerbit menggunakan kertas kuning untuk mencetak buku, namun tetap saja akan terlihat berbeda dengan yang original.
4. Harga Yang Tidak Wajar
Buku itu mahal, ya betul. Tapi tidak semahal pakaian yang sedang kita kenakan. Mengapa bisa mahal? Sebab untuk menerbitkan buku, pihak penerbit mempunyai alur keuangan yang harus didistribusikan, mulai dari pembelian kertas, ongkos cetak, pegawai, editor, desain cover, tata letak, dan yang paling penting adalah royalti penulis.Jika hanya menilik ongkos cetak, ya memang benar ongkos mencetak itu murah. Satu buku dengan tebal 200-an halaman jika kita mau cetak 1000 eksemplar, harga perbuku mungkin kisaran 10.000 - 16.000 rupiah saja.
Tapi, bukankah kita tidak sedang membeli kertas saja?
Yang sedang kita beli adalah karya. Bukan semata-mata hanya kertas saja. Jadi itulah yang harus
Jadi, jika ada buku-buku yang dijual murah, bahkan murah sekali. Kita harus waspada, dipastikan sebagian besar adalah bajakan. Kecuali, jika ada acara-acara bazar yang digelar secara rutin oleh pihak penerbit dalam rangka mengabiskan stok di gudang.
Jika ingin buku murah, tunggu saja ada acara bazar dan obral buku.
5. Udah Gitu Aja
Hehehe...
Sekian pembahasan tentang cara membedakan buku bajakan dan original. Semoga ebrmanfaat ya. Kalau kalian punya cara mengidentifikasi buku bajakan, bisa ditambahi di kolom komentar. Hehe...
Post a Comment