Ads #1

Pakai Dulu Topengmu


(Refleksi atas atikel Russel T. McCutcheon “Can You Climb Out of Your Own Skin”)

Persoalan utama yang terefleksikan dari pemikiran McCutcheon adalah menyangkut subyektivitas dan obyektivitas, understanding dan exsplanation,  pengalaman penelitian dekat (menyatu) dan berjarak (distant), perspektif emic (budaya) dan etic (keilmuan) dalam studi agama. Bila refleksi dilakukan dengan merelevansikannya pada konteks kajian Islam, studi outsider terwadahi dalam bentuk orientalisme, sedangkan studi insider lebih berorientasi praktis eskatologis dengan pola-pola apologis sebagai penangkal dari pandangan-pandangan orientalis (outsider) yang dinilai sebagai serangan terhadap Islam.

Hasil-hasil penelitian outsider sebagai observer non partisan yang mengkaji agama secara obyektif merupakan sumbangan signifikan dalam studi agama. Begitu juga informasi-informasi penting dari insider menjadi bagian tidak terpisahkan dalam rangkaian keilmuan studi agama yang dilakukan outsider. Perspektif outsider sangat dibutuhkan oleh insider dalam memahami historisitas dan fenomenologi agamanya, sehingga memperkaya pemahamannya yang semula teologis normatif apologis menjadi pemahaman yang lebih utuh.
Dengan demikian, setiap peneliti (baik insider maupun outsider) seharusnya lebih mengedepankan pendekatan empatik, obyektif dan fenomenologis dengan memegang teguh kaidah-kaidah metodologis yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Guna menjembatani dua kubu tersebut, McCutcheon menawarkan metode empatetik, eksplanatori, dan gnotisisme. Begitu juga dengan reflektifitas dan relativitas yang harus dibangun dalam persepsi kebenaran masing-masing dari keduanya.
Namun menurut saya, dalam studi agama –seorang outsider– tidak akan pernah bisa merasakan pengalaman lain dari sebuah agama yang menjadi objeknya pada wilayah teologis dan mistik. Pada aspek sosial, kultural, bahkan tradisi-tradisi sangat mungkin bisa untuk diterapkan, namun pengalaman yang bersifat private dengan Tuhan, seseorang tidak akan bisa menilainya dengan kaca mata yang lain, kecuali mengalami pengalaman yang sama.
Yang mempunyai latarbelakang kesamaan agama saja mempunyai pengalaman yang berbeda di dalam hubungannya dengan Tuhan, tentu yang diluar agamanya akan merasakan jauh keberbedaannya. 
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "Pakai Dulu Topengmu"