Konsep Netral dalam Studi Agama Menurut Peter Donovan

Table of Contents

Epoche, mungkin satu kata itu yang bisa mewakili atas artikel yang berjudul Neutrality in Religius Studies. Satu kata yang memberikan pengertian bahwa di dalam meneliti agama, seorang observer harus bisa “menyimpan” dulu background atau latar belakang keagamaan yang sedang ia peluk, tanpa ada kecenderungan, harus independen, terbuka, objektif, dan tidak memihak. 

Dengan kata lain membiarkan objek materialnya berbicara sebagaimana mestinya.

Ada tiga bentuk perbedaan netralitas menurut Peter Donovan di dalam artikel tersebut, pertama, observer-neutrality (netralitas peneliti). Seorang peneliti sebaiknya tidak memberikan penjelasan yang over lap tentang objeknya apalagi sampai dievaluasi. Jadi, peneliti adalah seorang yang tidak berhubungan apapun terhadap objeknya, kecuali hanya sebatas peneliti yang just for knowledge. 

Kedua, participant-neutrality (peserta yang netral), sebagai partisipan yang netral ini berguna agar seorang peneliti bisa menyesuaikan dan tidak mengubah materi yang sedang ditelitinya. 

Ketiga, role-neutrality (peranan yang netral), artinya di dalam melakukan riset harus mempunyai paradigma untuk mengembangkan keilmuan atau mengungkap fakta secara aktual, tanpa ada dorongan untuk memberikan komentar ataupun menilai objek dengan kaca mata tertentu. 

Dari ketiga bentuk itulah yang kemudian mewajibkan seorang peneliti untuk sejenak melepaskan “kepercayaannya” agamanya, ras, tradisi, pemikiran, atau mencoba untuk menjadi seperti pemeluk agama yang sedang ditelitinya, agar ia benar-benar merasakan seperti apa yang dirasakan oleh pemeluk agama yang ditelitinya. Inilah yang kemudian disebut dengan epoche. 

Untuk melakukan epoche seseorang harus menggunakan pendekatan fenomenologi ketika melakukan riset, dengan pendekatan ini suatu fenomena keagamaan akan berbicara apa adanya tanpa harus diintervensi oleh riset, sebab bila terjadi penilaian maka akan menimbulkan justifikasi. Oleh sebab itu di dalam menggunakan pendekatan ini researcher harus menetralkan dirinya tentang metodologi.

Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: janurmusthofa@gmail.com

Post a Comment