Clifford Geertz dalam artikel From the Native’s Point of View: On the Nature of Antropological Understanding.
Fokus
kajian yang saya pahami di dalam artikel Clifford Geertz adalah tentang teori
Antropologi yang menitikberatkan di dalam pandangan beragama menurut penduduk
pribumi yang ada di tempat tertentu di dalam menjalani keberagamaannya sebagai
makhluk sosial yang berhubungan dengan yang lain. Sangat banyak yang harus
diperhatikan di dalam memahami antropologi ini, sebab memang masing-masing
tempat tidak mempunyai kesamaan secara universal di dalam menjalani sebuah
agama tertentu.
Clifford
mengidentifikasi keagamaan hindu di Bali, yang mempunyai pemikiran tentang
kebangkitan atau reinkarnasi menjadi empat kelahiran kembali, mereka
mempercayai hal demikian. Ini juga menjadi kepercayaan agama Budha, yang secara
teoritik ada kesamaan sekaligus perbedaan dalam aplikatifnya.
Menurut
saya, di dalam antropological understanding seorang peneliti –entah dari apapun
agamanya– diharapkan tidak memakai optik agama yang sedang dipeluknya, oleh
sebab itu pada discourse antopologi ini seharusnya tidak mencapai wilayah
teologis sebuah agama yang sangat sensitif di dalam memahami dan pemahamannya.
Hal
ini juga termasuk di dalam topik-topik yang ditulis oleh Raymond Firth,
Alasdair, dan Russel. Semua teori-teori itu tidak pernah bisa mencapai
kebenaran yang holistik di dalam menilai agama dengan memakai optik teologis.
Sebab pengalaman teologis sangat bersifat intim dan private, semua orang tidak
bisa menceritakan pengalamannya dengan baik sesuai degan yang dialaminya. Jika
pada wilayah teologis ini dibicarakan maka yang terjadi adalah prejudice dan
justificated kepada agama tertentu, term pengkafiran pun akan dimulai.
Namun,
dalam wacana sosial keagamaan semua orang bisa mengkompromikan dan mengkajinya
dengan tujuan untuk kemaslahatan pada umumnya, agar adanya kondisi yang saling
memahami dan saling menghargai untuk keharmonisan kehidupan sosial.
Dengan
demikian, sebenarnya istilah bagi outsider ketika meneliti tentang agama adalah
sosiolog agama, atau antropolog agama, bukan yang ahli dalam bidang agama,
sebab outsider tidak akan pernah bisa mewakili secara holistik tentang
keberagamaan seseorang.
Post a Comment for "Clifford Geertz dalam artikel From the Native’s Point of View: On the Nature of Antropological Understanding."