Ads #1

Kebaikan Itu Menular, Keramat KH. R. Najib Abdul Qadir Munawwir

QOWIM.NET - Mulai dari kemarin malam, di beranda facebook, time line twitter, feed instagram, stroy WhatsApp, tulisan-tulisan di grup WhatsApp ramai berseliweran tentang wafatnya KH. R. Najib Abdul Qadir Munawwir. Tak henti-hentinya orang menceritakan kebaikan dan keramat Mbah Najib (sapaan akrab beliau).

KH R Najib Abdul Qadir Munawwir

Dari sliwar-sliwer keramaian itu, setidaknya sudah cukup menjadi bukti bahwa Mbah Najib benar-benar orang baik. Saya, sekalipun tidak pernah berbicara langsung dengan beliau, cukup sungkem dan cium tangannya saja sudah sangat cukup mengaliri kekeringan ruhani ini. 

Apalagi, quran beliau sudah dikenal mbanyu; menjadi air dan darah di dalam tubuh beliau. Tak ada yang menafikan hal ini. Setiap beliau mimpin tahlil dan doa khataman, suaranya terdengar bukan suara sembarangan. Itu adalah suara ruhani, quran yang terlafalkan sudah mbanyu, hingga mendengarnya saja sudah merinding.

Terkahir sungkem dengan beliau 2 tahun yang lalu ketika haul Mbah Munawwir. Setelah salat maghrib saya sendirian ke lokasi. Sesampainya di ndalem, saya masuk, sungkem, lalu keluar. Senyumnya yang ramah kepada siapa saja, cukup. 

Sudah cukup membanjiri kekeringan di sekujur tubuhku. Tak banyak kisah yang saya dengarkan dari beliau, namun satu hal yang bisa saya rasakan adalah, sekalipun Mbah Najib jarang berbicara, namun teladannya sungguh luar biasa. 

Dari teladan yang luar biasa itu, saya juga memahami satu hal bahwa kebaikan itu menular. Sesederhana senyum, ramah, melayani tamu, hingga menyimak ngaji.

Hal ini, bisa dibuktikan dengan ulasan-ulasan banyak orang di media sosial yang membuka cerita tentang beliau, mulai dari istiqamah, tawadlu, sederhana, hingga saat bicara dengan tamu tak pernah sekalipun ngomongin orang lain.

Inilah mengapa salah satu tombo ati itu "wong kang solih kumpulono" sebab salih itu menular. Minimal ketika sedang duduk dengan orang salih, atau melihat dan berjabat tangan dengan orang salih seketika menjadi salih. Meskipun salihnya temporer. Lumayan kan?

Selamat jalan, KH. R. Najib Abdul Qadir Munawwir.

Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "Kebaikan Itu Menular, Keramat KH. R. Najib Abdul Qadir Munawwir"