Yahya Belajar Membuang sampah Pada Tempatnya
Table of Contents
Saya dan istri sedang membiasakan kepada Yahya untuk membuang sampah pada tempatnya. Ternyata tidak sulit, cukup kita kasih contoh dan mengatakan bahwa sampah harus dibuang pada tempat yang sudah disediakan.
Yang sulit hanya satu, konsisten. Anak mengamati pola rutinitas kita sebagai orang tua, jangan sampai sesuatu yang sudah diajarkan, justru kita sendiri yang merusaknya.
Persoalan sampah ini memang bukan hal yang remeh, kita tiap hari selalu menimbun sampah tanpa tahu di mana sampah itu berakhir dan sampai kapan ia akan berada di penampungan. Utamanya adalah plastik, konon plastik memerlukan waktu hingga 50 tahun untuk melebur menjadi tanah, satu sampah plastik saja.
Bagaimana kalau sampah plastik itu sampai menggunung?
Saya dan istri belum bisa untuk meminimalisir penggunaan plastik, padahal kami sudah punya tas kain (tote bag) yang memang sudah kami niatkan untuk membawanya ketika berbelanja. Tapi, hal itu terasa berat dan sering kali lupa.
Kami mengumpulkan kantong plastik di suatu tempat, kami gunakan sebagai tempat sampah. Itu pun jumlah plastiknya selalu nambah dan nambah lagi, misalnya dalam skala harian saja ya. Tiap belanja ke warung pasti dikasih plastik, tiap belanja buku untuk beberapa buku saja pasti ada plastik, kemasan-kemasan yang setiap hari saya kami buka juga kebanyakan berbahan plastik.
Plastik emang sudah menjadi bagian dari hidup dan sulit untuk menghindarinya. Meskipun tak bisa menghindarinya, semoga kami bisa meminimalisirnya.
Post a Comment