Taman Pelangi Imogiri Bantul: Tempat Piknik Murah Kreatif

Table of Contents
Disebut taman pelangi mungkin karena tempatnya berwarna-warni kayak pelangi. Hehe

Tempat ini tidak jauh dari kediaman saya, kira-kira 5 KM menurut Google Map. Terletak di daerah Imogiri dekat rumah sakit .... Lupa namanya. Haha

Kalau dari terminal Giwangan ke selatan terus aja sampai melewati dua jembatan terus pelan-pelan lihat plang kiri jalan masuk aja.

Kalau dari perempatan Manding jalan Parangtritis belok aja ke barat lurus terus sampai ada pertigaan mentog tinggal belok ke kiri pelan-pelan lihat plang.

Soal plang ini memang boleh dibilang kecil. Jadi kudu lihat dengan seksama.


Setelah masuk gang kita akan berbelok-belok entah berapa kali, sebab tempatnya memang di tengah-tengah pemukiman warga, gangnya kecil hanya bisa dilewati sepeda motor, kalau bawa mobil parkirnya agak jauh, harus jalan.

Masuk ke area pemukiman warga kita harus sopan ya jangan kebut-kebutan. Saya pakai sepeda motor dan warganya ramah-ramah. Senyumnya ke mana-mana.

Tarif parkir pun bisa dibilang murah, karena kita cuma merogoh kocek 2.000 rupiah saja untuk motor. Untuk mobil saya tidak tahu, mungkin 5.000



Masuk ke arena taman kita sama sekali tidak dipungut biaya, cuma ada kotak di depan pintu masuk dengan tulisan seikhlasnya. Enak kan? Hehe

Etapi, saran saya tidak usah membawa bekal, baik minuman apalagi makanan. Karena di sana sudah banyak warga sekitarnya yang jualan buka warung.

Sudah masuk tidak bayar lalu bawa bekal sendiri, terus penghasilan warga dari mana? Iya kan?

Dilarisi aja itu ibu-ibu yang jualan gorengan, indomie, lotek, nasi rames, dan lainnya. Menu-menu tradisional juga ada di sana.

Mungkin karena hari minggu, pengunjung lumayan ramai, saya sempatkan bertanya ke rombongan memang mayoritas pengunjung dari daerah Bantul dan sekitarnya.

Tempat ini sangat kreatif bagi saya, karena sebenarnya ini tempat di pinggir sungai, banyak pohon bambunya kemudian dibersihkan ditata ulang dan diberi beberapa wahana bermain.

Untuk tempatnya ini memang kurang bersih masih ada sisa-sisa sampah yang terkubur di sekeliling pohon bambu, mungkin oleh warga dulunya dipakai untuk membuang sampah.

Kita tahu sendiri lah persoalan sungai ini gimana bagi warga Indonesia apalagi Jawa. Sungai sama dengan tempat sampah.

Di dekat sungai ada tulisan "Kaline resik, atine resik, rejekine apik" - Sungainya bersih, hati bersih, rejeki bagus.

Daripada kezel membuat himbauan-himbauan yang seperti tak berguna itu, lalu dijadikanlah tempat itu sebagai wisata.

Wahana andalan di sana adalah naik perahu, kita hanya membayar 5.000 rupiah saja untuk bisa naik menyusuri Kali Opak sejauh 5 km. Murah kan?


Selain itu ada kolam renang juga untuk anak-anak, ada mainan-mainan sederhana kaya mancing, odong-odong  dan truk-truk keruk. Main sepuasnya cuma 5.000

Kayaknya semua wahana memang serba 5.000

Kami pulang masih terbilang pagi, kira-kira jam 10an. Kata istri taman pelangi buka mulai jam 6 pagi. Hehehe gasik sekali.

Di perjalanan pulang, saya merasa ada yang aneh, setelah saya pikir-pikir ternyata saya tidak merasa bayar kolam renang.

"Dek, samean tadi sudah bayar kolam renang belum?"

"Dereng, Mas. Kulo kinten mboten bayar." jawabnya.

"Lhoo terus?"

Kami sama-sama bingung.

Iya sih memang di sana nggak ada yang jaga, saya husnuzon sama istri aja barang kali udah dibayar. Eternyata belum.
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: janurmusthofa@gmail.com

Post a Comment