Ads #1

Sahabat Anas bin Malik: Santri Ndalemnya Kanjeng Nabi Muhammad


Sahabat Anas bin Malik adalah santri ndalemnya Kanjeng Nabi hingga ia dijuluki sebagai Shahibu na'laik Rasulillah. Orang yang menjaga sandalnya Rasulullah.

Ia merupakan sahabat yang luar biasa, ketika belum genap berumur 10 tahun, Ummu Sulaim menitipkan Anas kepada Rasulullah.

Melihat para sahabat Anshar memberikan harta dan kekayaan mereka kepada Nabi Muhammad, membuat Ummi Sulaim cemburu sebab ia tidak bisa meemberikan apa-apa sebagaimana shahabat Anshar.

Melihat hal tersebut, Ummi Sulaim mengatakan kepada Nabi "Ya Nabi, saya tidak punya apa-apa untuk bisa saya berikan kepada engkau, saya hanya punya anak ini; Anas. Silahkan engkau pungut dia menjadi pembantu dan pelayanmu."

Sejak itulah Anas bin Malik menjadi santri ndalemnya Kanjeng Nabi Muhammad hingga ia bisa meriwayatkan lebih kurang 2286 Hadis dalam rentang waktu 10 tahun.

"Saya tidak pernah menyentuh sutra yang lebih lembut daripada telapak tangannya Rasulullah." Kata Anas bin Malik.

Sebagaimana yang dinyanyikan oleh Musthofa Athef "wa Kafful Musthofa kal wardinadi" telapak tangan Nabi seperti mawar yang lembut.

Selain banyak meriwayatkan hadis, Sahabat Anas diakui sebagai sahabat yang salatnya sama seperti Rasulullah, ini disaksikan sendiri oleh Abu Hurairah bahwa suatu ketika Anas bin Malik salat sunnah hingga kakinya melepuh dan keluar darahnya, sebagaimana Nabi juga pernah demikian.

Beberapa wasiat yang diucapkan oleh Kanjeng Nabi kepada Anas adalah Pertama "Anas, jika engkau bisa menjadikan sebagian salatmu di dalam rumah, maka lakukanlah. Sebab salat tersebut akan bisa menambah berkah di rumahmu."

Kedua, "Anas, Lakukanlah salat dhuha, sebab salat dhuha merupakan salatnya para orang yang bertaubat (awwabin) sebelum generasimu."

Ketiga, "Anas, jangan engkau sujud seperti ayam yang mematuk (makanan)"

Keempat, "Anas, sempurnakanlah wudumu, maka umurmu akan bertamah (berkah)"

Kelima, "Anas, ucapkanlah salam kepada setiap orang yang engkau temui dari umatku, maka kebaikanmu akan bertambah."

Keenam, "Anas, sayangilah anak kecil dan hormatilah orang yang lebih tua, maka engkau akan jadi temanku kelak di hari kiamat."

Sahabat Anas bin Malik mempunyai murid yang banyak sebab ia berusia panjang hingga 97 tahun. Ia wafat di Basrah, Irak. Banyak orang yang merasa sedih dengan wafatnya sebagaimana ungkapan Imam Ijli mengatakan "Separuh ilmu ini telah hilang" komentar pasca wafatnya Anas bin Malik.

Barangkali hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik tidak hanya sebatas 2286 Hadis sehingga ia wafat terlebih dahulu.

(Disarikan dari pengajian Bulughul Maram oleh Gus Rumaizijat di Masjid Agung Manunggal Bantul Yogyakarta)
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "Sahabat Anas bin Malik: Santri Ndalemnya Kanjeng Nabi Muhammad"