Ads #1

Hadis-Hadis yang Menjelaskan Tentang Keutamaan Ilmu

"Ilmu adalah sesuatu yang mulia, tidak akan mendapatkan ilmu kecuali orang-orang yang rendah hati terhadap ilmu" Begitu kata guru saya.

Jadi, jika ada orang yang sombong terhadap suatu ilmu, misalnya dengan mengatakan "Owalah ilmu itu, saya sudah bisa, tak perlu belajar lagi." Niscaya ilmu tersebut akan melupakannya.

Di dalam hadis Nabi Muhammad banyak sekali yang menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan ilmu. Di antaranya adalah:
"Barang siapa melakukan perjalanan mencari ilmu, maka ia ditunjukkan oleh Allah jalan  menuju surga." 
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim melalui Abu Hurairah. Saking utamanya sebuah ilmu, jaminan dari Allah adalah surga dengan dimudahkan jalan kita menuju surga.
"Satu bab dari sebuah ilmu yang dipelajari oleh seseorang, lebih baik daripada dunia seisinya" 
Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam kitab Raudhatul Uqala. Jika hadis ini benar-benar kita ingat setiap hari, niscaya kita tidak sibuk dengan kemewahan dunia, alih-alih kita disibukkan dengan belajar, belajar dan belajar.

Soal rizki memang sudah ditentukan sama Allah, jadi ngapain kita khawatir tentang rizki kita?.

Sayangnya, kita selalu lupa diri dan kebablasan untuk mengingat-ingat jaminan Allah terhadap diri kita.
"Carilah ilmu meskipun sampai ke negeri Cina" 
Ini hadis fenomenal yang sering kita dengar, hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Adi dan Imam Baihaqi di dalam kitab Almadkhal dan Syu'bul Iman melalui riwayat Anas bin Malik. meskipun secara kualitas hadis ini adalah hadis dhaif.

Meskipun dhaif alias lemah, namun hadis ini mempunyai manfaat yang luar bisa, yakni bisa mengobarkan semangat untuk mencari ilmu, meskipun harus diraih hingga negeri Cina.
"Tidak baik bagi orang bodoh yang diam dengan kebodohannya, begitu pula orang berilmu yang diam dengan keilmuannya."
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Thabarani di dalam kitab Alausath dan Ibnu Marduwaih. Hadis ini secara implisit mengharuskan kita untuk tidak menerima begitu saja kebodohan yang kita rawat, artinya kita harus beranjak dari kebodohan dengan belajar dan belajar.

Jika sudah mendapatkan ilmu, maka kita juga tidak boleh untuk diam saja ketika ada yang membutuhkan bantuan kita, misalnya sebagai pengajar atau yang lain.
"Menghadiri majelis ilmu itu lebih utama daripada salat 1000 rakaat, menjenguk 1000 orang sakit, dan menjadi saksi 1000 jenazah"
Hadis ini ada lanjutannya, mungkin akan ditulis secara lebih lengkap pada kesempatan selanjutnya. Hadis ini diriwayatkan oleh Ad darimi melalui periwayatan Abu Dzar Alghifari.

Hadis ini sungguh hebat dan luar biasa, betapa Nabi Muhammad itu sangat seneng dan puas dengan orang-orang yang mencari ilmu, hingga para sahabatnya diberikan semangat yang sebegitu indahnya.

Bayangkan saja, pahalanya untuk datang ke majlis ilmu itu ternyata lebih besar dari pada salat 1000 rakaat. Apa kita pernah melakukan salat hingga 1000 rakaat? atau apakah salat sunnah yang sudah kita lakukan jika diakumulasikan sudah mencapai 1000 rakaaat?

Kalau saya kemungkinan besar masih belum ada.

Namun harus dipahami juga hadis di atas, bahwa akan timbul pertanyaan "Bagaimana bisa salat 1000 rakaat untuk mengingat Allah itu justru tidak lebih utama dengan belajar satu bab saja?"

Jawabannya adalah dengan pertanyaan lagi, apakah salat itu bisa dilakukan tanpa adanya ilmu? Apakah salat kita sah apabila kita tidak tahu hukum-hukumnya?.

Keutamaan ilmu ini tidak ada habisnya. Oleh karenanya sangat penting orang mencari ilmu, jangan tergesa-gesa berdakwah jika ilmu yang kita dapatkan belum seberapa.

"Lho kan bisa sambil belajar sambil berdakwah?"

Jelas tidak bisa, berdakwah itu cakupannya luas, yang didakwahi pun juga sangat beragam, oleh sebab itu lengkapi dulu ilmu kita, baru berdakwah.
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "Hadis-Hadis yang Menjelaskan Tentang Keutamaan Ilmu "