Kucing Scabies. OME

Table of Contents
OME. Kali pertama bertemu, ia sedang menggaruk-nggaruk mukanya, lamaa, lamaa sekali sambil saya perhatikan, kemudian saya yakin bahwa ia sedang sakit. 

Ia adalah empat bersaudara dan jenis kelaminnya jantan. Kata tuannya, ia sedang mengidap penyakit scabies atau gudik dalam terminologi kaum santri.

Melihatnya yang demikian saya tidak tega dan membawanya pulang, kata teman-teman saya, ia seperti tikus karena ekornya sama sekali tak ada bulunya. Tanpa minta persetujuan siapa-siapa saya panggil dia Ome.

Tak ada alasan apapun kenapa harus dengan nama Ome. Toh juga tidak semua terjadi harus dengan alasan yang jelas, kan?.

---Ya sama ketika seseorang tiba-tiba bertingkah aneh-aneh-aneh-lalu kemudian menjauh. Kita tak perlu cari tahu alasan kenapa, sebab aneh-menjauh itu termasuk sikap tegas dan jelas. Tak perlu tabayun. (Halah iki opo hubungane seh). ---

Sejak Ome sudah sah jadi bagian dari teman kami, alhamdulillah banyak yang menyayanginya, mulai dari ngajak ngobrol, main, ngasih makan, membuang eeknya, dll. Lalu setelah tiga hari, saya putuskan untuk menyuntik Ome obat anti scabies ke dokter hewan terdekat.

Kata dokter dua minggu lagi harus disuntik lagi, dan sudah dua kali ini ia disuntik, efeknya bulu-bulunya rontok, hampir di semua bagian, mulai wajah, kepala, perut, punggung, ekor, dan empat jari-jari kakinya. 

Butuh dua atau tiga kali lagi suntik untuk kesembuhannya, begitu kata dokter. Itu artinya butuh sebulan hingga dua bulan lagi agar ia benar-benar sembuh.

Namun, di balik semua itu, semoga ia tumbuh menjadi pribadi kucing yang tangguh dan tahan terhadap segala macam cobaan dunia yg fana ini.

Kini ia berumur 3 bln. Belum dewasa dalam kategori umur seekor kucing. Mungkin nanti ketika ia sudah genap satu tahun, ia akan mulai menapaki kedewasaan dan siap untuk pacaran lalu kawin dan akhirnya mati.

Cerita ini tidak penting-penting banget sebenarnya. Kaya pernah nyetatus penting aja. Saya cuma mau bilang...

"Kucing aja saya rawat dengan baik, apalagi anaknya Ibu[?]."
Iya buuu, bu, buuu, ibuuuu... *tolah toleh tolah toleh. Buuu... Lhooo bu...
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: janurmusthofa@gmail.com

Post a Comment