Ads #1

Andrew Neiman dan Islam Universal

Andrew Neiman seorang santri di pesantren musik Shaffer, awalnya ia duduk sebagai pemain cadangan penggebuk drum di sebuah kelas yang memainkan music aliran jazz. Ia berharap bisa menjadi musisi jazz sekaliber Charlie Parker dengan tiupan sangkakalanya, yang pernah dilempar simbal oleh gurunya itu, Jo Jones.

Dalam suatu latihan memainkan lagu berjudul Whiplash, Andrew dilempar kursi oleh syaikhnya yang bernama Fletcher, lalu ia tak tahu ketika ditanya berulang kali, apakah ia memukul terlalu cepat atau terlalu lambat, hingga akhirnya syaikhnya itu misuh-misuh dengannya sambil menampar berulang kali pipi Andrew, setelah itu ia ditanya kembali, dan ia berani menjawab “terlalu cepat”.

Alhamdulillahnya, Andrew tidak melaporkan ke polisi tentang kekerasan gurunya itu, karena takut ilmunya tidak manfangat. Tahu sendiri kan, salah satu amal yang tidak putus setelah kematian menurut kanjeng Nabi Muhammad adalah ilmu yang bermanfaat.
Sebagai seorang santri yang patuh kepada guru, Andrew dengan tekun latihan gebuk-gebuk drum itu dan menghafalkan tempo Whiplash dan Caravan, siang-malam, sampai kedua tangannya berdarah-darah hingga tangannya dibalut dengan berlapis tancoplas, dan yang paling penting lagi, ia rela memutuskan kekasihnya agar ia bisa fokus untuk uzlah dan bercumbu dengan musik.

Dari sini saya sering husnudhon bahwa para jomblo itu bukan karena tak laku atau tak bisa move on dengan mantan, tapi semata-mata ingin fokus dengan cita-cita.
Andrew telah mengalami banyak hal di pesantren Shaffer itu, terutama mengalami kecelakaan mobil ketika di hari H acara festival musik jazz, dengan keadaan bersimbah darah ia tetap tampil di panggung itu, tapi naas, ia gagal tampil secara perfek, sebab untuk memegang stik drum aja ia udah kuwalahan, walhasil grup musiknya tidak menjadi pemenang, gurunya misuh-misuh dan Andrew benar-benar patah semangat, dan berhenti gebuk drum lalu memilih menjadi juru masak di sebuah warteg pinggiran kota.

Suatu hari ia ketemu sama gurunya lagi di sebuah warung kopi, dan mereka saling bertukar cerita selama mereka tidak bertemu. Fletcher memberikan alasan-alasan rasional yang terkesan visioner, bahwa ia mengajar dengan cara kasar (baca; militer) semata-mata agar para santrinya bisa melampaui batas, dan yang paling penting sebagai seleksi alam mana santri yang benar-benar mampu bertahan dalam musik, “two words most dangerous in English are good job” katanya kepada Andrew. Pertemuan itu menyisakan penawaran agar Andrew mau mengikuti festival jazz, dan ia menyetujui.

Selanjutnya, silahkan filmnya ditonton sendiri, berjudul Whiplash rilis pada tahun 2014 hasil penggorengan Damien.

Catatan ini bukan ingin membahas soal musik dengan segala jenis teori yang ndakik ndakik, sebab saya tak paham musik, saya mengikuti dawuhnya kanjeng Nabi, idza usnidal amru ila ghairi ahlih fantadhir as-sa’ah. Ketika sebuah perkara diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah kiamat sebentar lagi. Misalnya seperti orasi terbaik sepanjang sejarah Indonesia Gubernur Muslim Jakarta tentang komunis beberapa bulan yang lalu, bliyo tereak-tereak sambil takbir bahwa komunis berasal dari teori evolusi monyet Thomas Darwin. Entah siapa itu, barangkali adik sepupu dari mantan pacar saudara laki-laki kandung teman ayahnya Thomas alfa Yamaha edition.

Saya tak tahu apakah itu pertanda kiamat di depan mata, tapi saya rasa kalau situs-situs menyegarkan seperti qureta ini masih eksis, insya allah kiamat masih lama.
Saya nonton film Whiplash itu dua kali, tanpa saya percepat atau perlambat, tidak sebagaimana yang sering dilakukan ketika nonton film sepuluh menitan, tanpa donlot srt tapi memahamkan, tahu kan?. jangan pura-pura tidak paham. Setelah nonton itu saya tiba-tiba ingat firman Tuhan dalam surat al-Baqarah (artinya bukan sapi betina, jangan mentang-mentang ada ta’ marbuth nya lalu jadi muannats) tapi saya lupa ayat berapa, yang jelas pertengahan juz dua.

… masuklah kalian (orang beriman) ke dalam keselamatan (as-silm) secara sempurna (kaffah), dan janganlah kalian mengikuti bujuk rayu setan, sebab ia adalah musuh yang nyata.

Kata as-silm biasanya diartikan dengan agama islam sebagai agama konvensional dengan sistem ajaran dan doktrin sedemikian rupa, bahkan ada yang mewajib-mugholadhohkan menegakkan syariah islam, dan menurut Gubernur Muslim DKI menolak komunis karena berasal dari monyet Thomas Darwin. Tidak hanya itu, kata udkhulu di sana punya maf’ul muthlaq yakni diperjelas dengan kata kaffah; sempurna dan holistik. Tak boleh setengah-setengah.  

As-silm adalah kata yang bersifat universal, karena dari 157 kata islam dalam al-Qur’an, sekurang-kurangnya terdapat 129 yang dibentuk dari isim/kata benda/noun. Ini cukup menunjukkan bahwa islam lebih sering diartikan dengan makna universal, dari pada bersifat partikular.

Kalau ada waktu lima-sepuluh menit silahkan buka kamus lisanul arab, di sana disebutkan bahwa as-silm-salam-istislam adalah antonim dari al-harb (perang), yakni manifestasi dari menghindari peperangan/permusuhan, dengan kata lain yaitu perdamaian, keselamatan, dan kebebasan. Meskipun di dalam al-Qur’an kata islam seringkali dibenturkan dengan kata kufur/kafir, namun itu bersifat partikular. Penjelasan ini bisa dibaca dalam bukunya Toshihiko Izutsu tentang relasi tuhan dan manusia.

Bagaimana makna islam secara universal tersebut?. Terdapat dua hal yang bisa ambil ibrah dari film Whiplash tersebut.

Pertama, adalah keselamatan yang dikehendaki segala spesies manusia, tak terkecuali Jonru dan jamaahnya, namun harus dilalui dengan cara tunduk dengan sunnatullah (hukum alam) yang telah ditetapkan untuk dunia ini, misalnya adalah hukum kausalitas, man jadda wajada, man colonga culinga, man shabara dhufira, dll. Itu semua adalah sunnatullah, yang berhasil adalah yang paling bersungguh-sungguh dan bersabar. Hukum manusia selamanya tak pernah bisa mengganti hukum tersebut, bahkan jika kelak Jonru jadi presiden endonesa. wa lan tajida lisunnatillahi tahwilan dan tabdilan. Andrew mampu bertahan dan sadar bahwa keberhasilan tidak pernah diperoleh semudah membuat mie instan.

Kedua. Sunnatullah tak pernah pandang bulu, semua orang tak peduli ras, suku dan agamanya, bahkan pengikut thariqah Jonruwiyah yang hampir punya jamaah sejuta pun tidak terkecuali.

Andrew Neiman telah mengamalkan sunnatullah tersebut dalam mewujudkan cita-citanya yang diperoleh dengan cara berdarah-darah dan mengorbankan segalanya, menunjukkan bahwa kecerdasan/keberhasilan tidak diperoleh secara cuma-cuma, apalagi hanya mengandalkan sinyal internet untuk sowan mbah gugel minta petunjuk tentang agama hingga muncul muslim akun-akunan, yang berakibat agama menjadi sebuah ajaran untuk menghakimi orang lain, kitab suci menjadi dalil menerakakan orang lain, menyebar fitnah dan mengajak untuk membenci orang lain secara berjamaah.

Bukan kesimpulan dan saran

Dari ocehan di atas, ada baiknya bagi pemula yang belajar tentang agama, tak perlu menggunakan sinyal internet, seorang pembelajar harus mau menyendiri di jalan kesunyian membaca segala buku, mengikuti kajian-kajian ilmiah, dan yang paling penting, berkumpullah dengan banyak orang, jangan dengan syetan yang suka mengajak membenci dan menyebar fitnah. Jika tidak bisa dan tidak mau sabar, silahkan ketik amin klik like dan share setiap postingan setatus fesbuk Jonru Ginting, niscaya surga dengan segala kenikmatannya tidak akan kalian cium wanginya.

*terbit pertama di qureta.com
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "Andrew Neiman dan Islam Universal "