Ads #1

merindukanmu

lamatlamat kudengar suaramu
aku mulai ingat bahwa setiap kata adalah janji 
dan aku tidak pernah berhatihati 

aku tersadar bahwa rindu ini 
mungkin tak akan pernah terselamatkan (lagi) 
setiap air mata mempunyai sejarah -kata sahabatku 

sejarah ini begitu sulit pecah
aku kalah -mungkin 

namun percayalah, januari 
aku masih setia menjadi kupu yang menari 
di antara gemericik air di jurang matamu 

Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "merindukanmu "