Ads #1

dialog


 aku terlampau sering kehilangan
sampai lupa, sebahagia apa kita pernah dipertemukan

bila kenangan ibarat tetesan embun di pagi yang cerah
aku ingin menjadi dedaunan yang selalu basah

sebenarnya aku tak mau dengan kesenduan ini

sebab mencintai adalah membagi kebahagiaan yang tak pernah habis ditelan sunyi maupun iri


katamu, bukankah sesederhana ini kebahagiaan yang kita temukan
saat kita samasama saling setuju dengan keajaiban hujan
yang mampu memberi kesejukan, juga mencairkan kebekuan 

andai bisa memilih kepada siapa cinta ini harus jatuh
aku sudah luluh menjadi bagian kecil yang paling rapuh
menyerahkan semua sendu ini dengan penuh utuh

kita samasama suka dengan puisi
sebab itu aku selalu ingin membagi
ketakutan dan kekuatan yang kumiliki

puisi adalah upaya menembus jarak kita
yang telah terbentang sebegini kentara
sayang, kita tak pernah menelanjangi hati apa adanya

ada yang belum pernah kita sepakati
soal kita harus bisa bahagia nanti
di jalan yang bahkan berbeda dengan hari ini

aku selalu menyepakati apa yang kamu inginkan
namun, apakah kau tahu? cinta adalah musuh paling menakutkan
juga tak mudah untuk dikalahkan
lalu kita lebih memilih menyimpannya dengan baik-baik, di dalam kotak pandora berbelitbelit

tidak sayang, seburuk-buruk cinta adalah yang tak tersampaikan, kemudian terlupakan.
berhentilah mencari sesuatu di hatiku, tak kan ada apa-apa kecuali cinta dan sedikit luka menganga

lihatlah kepolosan kita sekarang
berani melawan arus ibarat ikan salmon yang berenang
andai ada kamus tentang perasaan
kaulah yang pertama kucari ke dalam ulasan

des 2012
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "dialog"