Ads #1

kaupun masih ingat kenangan kita

saat itu aku belum sembuh dari derita keinginan
dan memang penyakit lamaku saat itu adalah keinginan
ketika itu pagi-pagi benar aku sudah bertengger di depan
sambil bersandar pada kusen pintu
"ah, aku kepengin mainan kapal-kapalan"
begitu aku berkata sambil pura-pura merengek
dengan tenang kau pun menghampiriku dan menjawab
"nanti, nak. kalau waktu sudah sore, toko belum buka"


saat itu aku belum pernah mengerti tentang keprihatinan

yang kutahu hanya
kesedihan itu ketika tidak mendapatkan apa yang kuinginkan
aku pun belum pernah tahu apa itu ketenangan
yang kutahu hanya kesenangan
adalah mendapatkan apa yang kuinginkan

dan saat ini, bah

saat aku sudah bisa berbicara ya dan tidak
dan memilih ini atau itu
kau pun sering menirukan sikapku ketika saat itu
"ah, aku kepengin mainan kapal-kapalan"
suaramu dengan bergaya merengek persis seperti aku dulu
dan aku tidak bisa berbuat apa-apa
melainkan hanya tertawa malu
sambil berbicara tak jelas

aku kaget sekali

saat kau tiba-tiba menangis sambil memeluk kepalaku
"aku masih sulit percaya kau sudah sebegini dewasa" katamu
"namun aku merasa masih kecil ketika denganmu, bah" jawabku
dan menangis pula di dadamu sambil terduduk

abah, kau pun masih ingat kenangan kita

dan sekarang, apa yang telah kau berikan kepadaku
sewaktu masih kecil dulu
kuberikan kepada anak kecil yang ada di sekitarku
dongengan, perlakuan, kasih sayang, dan cinta

karena aku jauh darimu, abah

dan entah kenapa sekarang aku bisa jauh darimu
bertahun-tahun aku hidup tanpa candamu tiap hari
melainkan sesekali dalam 3, 4, 5 bahkan 6 bulan

dan kenapa kau juga tak pernah menyuruhku pulang

melainkan ibu. kata ibu, sesekali kau menangis ketika merindukanku
namun, saat kita bertemu, bah. air matamu tak pernah keluar
begitukah caramu untuk mengajariku dewasa?

abah, ternyata kaupun masih ingat kenangan kita


12 Juli 2012
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "kaupun masih ingat kenangan kita"