Ads #1

mempelajarimu

kau suruh aku mempelajarimu
karena selama ini aku tak mengerti itu
kau seperti guruku yang mendikte begini begitu
ibarat akulah murid autis kesayanganmu
seakan tak boleh keliru memperlakukanmu
......... tak boleh gagap berkata cinta kepadamu

(sejak itu, justru aku makin gagu
... makin tampak bodoh dan gagapku saat menatapmu
... tibatiba kau membiarkanku kelimputan bisu
katanya - kau selalu menunggu)

mempelajarimu, bukanlah satu tambah satu
bukan juga kepastian yang telah berlalu
mempelajarimu, bukanlah rusmusrumus yang tersedia di bukubuku
bukan juga kamuskamus yang selalu menemukan kosakata baru

(lalu dengan apa aku bisa menerjemahkanmu…
... tanpa kepastian rumusrumus dan kamuskamus itu?
Sedang untuk bersamamu saja, ibarat penantianku
pada purnama yang hanya datang, satu
malam dalam satu bulan)


kaulah purnama
yang indahnya tak pernah bisa kuraba
barang sedetik saja

mempelajarimu...
adalah kemungkinankemungkinan juga ketidakpastian misteri di ujung waktu
mempelajarimu...
adalah kebingungan di saat aku perlu dan ingin menatapmu
(tentu bukan lewat foto yang kupajang di almari kayu)
mempelajarimu...
adalah mengeja kehidupan yang aku tuju
bahkan sampai matipun, tak akan bisa selesai mengeja kehidupan itu
begitu juga kau!
sebab itu aku tak ingin selesai mempelajarimu

Kudus, 10 Sept 2011
01.28 WIB.
Qowim Musthofa
Qowim Musthofa Blogger yang tinggal di Bantul. Mengajar di Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta. Terima kasih telah berkunjung. Korespondensi melalui surel: [email protected]

Post a Comment for "mempelajarimu"