Kaf Ha Ya 'Ain Shad
Table of Contents
Sebuah Fragmen
Kaaaaaaf
"bagaimana kelahiran anak tanpa bapa"
tanya Maryam
"aku ini bukan pezina" imbuhnya
"inilah tempatnya iman, sedikit ilmu yang kau ketahui tentang kuasa Tuhanmu"
jawab Jibril
sinar Kebesaran memasuki sela-sela gamis Maryam
ia merasakan hawa suci menggerogoti
jiwanya yang kering sebab rindu yang dihasilkan dari timur sepi sendirinya
semakin hilang ia
habis ditelan suci
ia masuk ke dunia jauh
sepi sendiri ia tak benci
Haa
Maryam kesakitan
kepanasan
kehausan
kelaparan
sedang ia akan melahirkan
Ia duduk di atas tanah
berlindung sunyi sedih
di bawah pohon surga yang diturunkan ke dunia
yaitu kurma, makanan semua nanti
semua nabi
semua kami
semua hati
"O, alangkah indah bila aku mati sebelum kesakitan ini, lalu dilupa, dan tiada arti lagi"
ia mengaduh sedih
Jibril datang suaranya tiba-tiba tanpa tinggi menanjak,
tapi dengan rendah lagi iba, lalu berkata
"Tak usahlah kau bersedih hati, sesungguhnya di bawahmu telah mengalir anak sungai"
Maryam belingsatan kepanasan takut tak jadi mati
meraba-raba sekelilingnya
direguk air itu tanpa aba-aba kedua
"Dan goyangkanlah ke arahmu pangkal pohon itu, niscaya akan berjatuhan buah yang masak kepadamu"
Jibril mengimbuh
dimakannya kurma itu
kali ini ia bahagia tak jadi mati
Tuhannya telah memberikan kasih sayang dan ketabahan hati
lalu
Maryam menyisih dari manusia yang ingin memberinya makan dan minum
Tak bisa ditahan
Tiba-tiba datang manusia-manusia membawa makanan dan minuman
"Hari ini aku sedang berpuasa dan tak ingin bicara kepada siapapun"
ia berucap
ia tak mau makan dan minum selain dari Tuhannya
tak mau-maunya
demi kesucian
tak sudi-sudinya memakan apapun dari manusia
Yaa
Hei....! yang berkuasa diantara Kaf dan Nun
keangkuhan Tuhan tiada yang berhak mengikuti
Tuhan Maha Menjadi, segalanya menjadi kehendak
bahkan sebutir debu pun tak akan pernah jatuh tanpa kehendak-Nya
tiada yang bisa lolos dari Mata-Nya
tak mungkin jadi mungkin
'Ain
Dan segalanya terdedah demi Isa
ia digendong Mayam bak pelita
hendak menerangi perjanjian lama
sebagai utusan ke 24 setelah Yahya
"Hai Maryam, kau adalah pezina penuh dosa,
sedang ayahmu dan Harun tak seburuk kau
kenapa kau jadi nista?"
hardik manusia-manusia
Maryam menggeleng membara
seraya menuding Isa yang masih digendongnya
"Kalian harus mendengarnya bicara" Maryam membela
"Kau sudah gila, Maryam. Berapa juta waktu kau tak makan?
berapa lama hari kau tak pulang? sekarang kau ingin kami mendengar anakmu bicara"
seru mereka dalam ketidaktahuan
Tuhan selalu menyaksikan
bahkan tahu sebelum terjadinya sesuatu
Tiba-tiba
"Akulah Isa, hamba dan utusan Tuhan
membawa risalah-Nya untuk terang jalan kalian
maka ikutilah aku demi Allah, yaitu Tuhanku juga Tuhan kalian"
Shaaaaaad
Isa adalah putera Allah
Bukan, dia putera Maryam
Tidak, putera Allah
Putera Maryam
Putera Allah
Putera Maryam
Putera Allah
Putera Maryam
Tidak. Putera Allah
Bukan, Putera Maryam
mereka berselisih tiada habis kata
siang malam
bulan berbulan
tahun menahun
abad berabad
sampai hari ini
sampai kemput
Isa putera Allah
Bukan, Isa putera Maryam
Datanglah utusan pembawa 30 pasal
penerang perjanjian baru
Maha Selesai berkata
"Berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, yaitu
segala perkara telah diputuskan.
sedangkan manusia dalam kelalaian pula tidak beriman"
Sungguh hanya Allah yang mewarisi cakrawala semesta
semuanya hancur, kecuali Dia Sang Maha Dimaha
lalu semua manusia kembali akan Dia Sang sumber Bahagia
Ngrukem, 13 Mei 2011
Post a Comment