Maulidmu Ya Rasulullah
Table of Contents
salam alaik ya rasulullah
kuucap salam ta'dhim kepadamu
malam yang hening, menuturkan nada sendu
kuayunkan langkah yang gontai menukik pada majlismu
shalawat berkumandang membuatku pilu
keringat panas keluar dari pori napas yang hampir naza'
aku belingsatan laksana cacing kepanasan
kupaksa mengikuti nada-nada akrab kudengar
Shalluu 'ala an Nabi
Bingar seperti pasar saat fajar
aku tertunduk malu mengucap ikrar
dalam hentak jantungku baumu mencakar-cakar
kelopak mataku mengelupas air macam ketuban
harum dosa yang kusimpan selama ini keluar
kucegah tak bisa
kutahan tak kuasa
Kubiarkan, malah syafaatmu menyeka pipiku yang basah
Kau begitu indah bak purnama
Tutur katamu bagai permata
Maulidmu...
Yaa rasulallah
Aku rindu kamu tuanku
Suaraku tak karuan
saat kudengar teriakan "laa ilaaha illa Allah"
aku tak bisa mengikuti mereka dengan lisanku
lisanku tak kuat menahan tangis
Sempat aku tertegun
melihat mereka yang bisa bahagia menyambut maulid
kobaran semangat yang berkibar beriringan tasbih dan tahmid
tapi, aku tak senang sekali pun
aku menangis karena tak bisa gembira
Laaa Ilaaha Illa Allah
Aku setitik noda keruh menempel pada lantai
hanya mengotori maulidmu dengan lidah dustaku
oh, tuanku muhammad.
malu aku ingin mengatakan rindu padamu...
maulidmu ya rasulallah
aku setitik kotoran melekat pada jubah syafaatmu
as salam alaik ya rasulallah
Kudus
12 rab'awal 1433/ 14 Feb 2011
kuucap salam ta'dhim kepadamu
malam yang hening, menuturkan nada sendu
kuayunkan langkah yang gontai menukik pada majlismu
shalawat berkumandang membuatku pilu
keringat panas keluar dari pori napas yang hampir naza'
aku belingsatan laksana cacing kepanasan
kupaksa mengikuti nada-nada akrab kudengar
Shalluu 'ala an Nabi
Bingar seperti pasar saat fajar
aku tertunduk malu mengucap ikrar
dalam hentak jantungku baumu mencakar-cakar
kelopak mataku mengelupas air macam ketuban
harum dosa yang kusimpan selama ini keluar
kucegah tak bisa
kutahan tak kuasa
Kubiarkan, malah syafaatmu menyeka pipiku yang basah
Kau begitu indah bak purnama
Tutur katamu bagai permata
Maulidmu...
Yaa rasulallah
Aku rindu kamu tuanku
Suaraku tak karuan
saat kudengar teriakan "laa ilaaha illa Allah"
aku tak bisa mengikuti mereka dengan lisanku
lisanku tak kuat menahan tangis
Sempat aku tertegun
melihat mereka yang bisa bahagia menyambut maulid
kobaran semangat yang berkibar beriringan tasbih dan tahmid
tapi, aku tak senang sekali pun
aku menangis karena tak bisa gembira
Laaa Ilaaha Illa Allah
Aku setitik noda keruh menempel pada lantai
hanya mengotori maulidmu dengan lidah dustaku
oh, tuanku muhammad.
malu aku ingin mengatakan rindu padamu...
maulidmu ya rasulallah
aku setitik kotoran melekat pada jubah syafaatmu
as salam alaik ya rasulallah
Kudus
12 rab'awal 1433/ 14 Feb 2011
Post a Comment